"Karena itu Ia adalah Pengantara dari suatu perjanjian yang baru, supaya mereka yang telah terpanggil dapat menerima bagian kekal yang dijanjikan, sebab Ia telah mati untuk menebus pelanggaran-pelanggaran yang telah dilakukan selama perjanjian yang pertama." Ibrani 9:15
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]Mazmu12[/kitab]; [kitab]Matiu12[/kitab]; [kitab]iiRaj9-10[/kitab]
Perjanjian adalah kesepakatan dua pihak. Perjanjian haruslah saling menguntungkan, tidak ada pihak yang dirugikan. Bila ada yang melanggar perjanjian akan ada sanksinya. Sebagai orang percaya, kita ini adalah anak-anak perjanjian Tuhan atau umat yang hidup di dalam perjanjiannya. Bahkan perjanjian-Nya diteguhkan dengan darah Kristus. Namun masih banyak orang Kristen yang dengan sengaja meremehkan dan mengabaikan 'perjanjian' ini sehingga mereka tetap saja menjalani hidup dengan sia-sia.
Tak jauh beda dengan kehidupan bangsa Israel, mereka berkali-kali diingatkan tentang firman Tuhan, tapi mereka tetap saja hidup dalam ketidaktaatan, padahal ketika Musa diutus Tuhan untuk mengingatkan tentang perjanjian-Nya ini, bangsa Israel menjawab dengan serempak, "Segala firman Tuhan akan kami lakukan dan akan kami dengarkan." (Keluaran 24:7), namun "Sebab mereka tidak setia kepada perjanjian-Ku, dan Aku menolak mereka," (Ibrani 8:9b).
Hari ini kita diingatkan kembali, betapa Ia sangat mengasihi kita sehingga nyawa-Nya pun rela Dia korbankan. Dan oleh-Nya kita diselamatkan dan menikmati berkat-berkat surgawi. Karena itu kita harus hidup di dalam ketaatan, memiliki hubungan yang karib dengan Dia sehingga apa yang dijanjikan-Nya digenapi dalam hidup kita. Pegang janji Tuhan dan jadilah pelaku firman, itulah yang dikehendaki-Nya!